PMR |
Palang Merah Remaja (disingkat PMR) merupakan wadah pembinaan dan pengembangan anggota remaja PMI, yang selanjutnya disebut PMR. Terdapat di PMI kota atau kabupaten di seluruh Indonesia, dengan anggota lebih dari 5 juta orang, anggota PMR merupakan salah satu kekuatan PMI dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kemanusiaan dibidang kesehatan dan siaga bencana, mempromosikan prinsip-prinsip dasar gerakan palang merah dan bulan sabit merah internasional, serta mengembangkan kapasitas organisasi PMI.
Kebijakan PMI dan federasi tentang pembinaan Remaja bahwa:
- Remaja merupakan prioritas pembinaan, baik dalam keanggotaan maupun kegiatan kepalangmerahan.
- Remaja berperan penting dalam pengembangan kegiatan kepalangmerahan.
- Remaja berperan penting dalam perencanaan, pelaksanaan kegiatan dan proses pengambilan keputusan untuk kegiatan PMI.
- Remaja adalah kader relawan.
- Remaja calon pemimpin PMI di masa depan.
Palang Merah Remaja atau PMR adalah suatu organisasi binaan dari Palang Merah Indonesia yang berpusat di sekolah-sekolah ataupun kelompok-kelompok masyarakat (sanggar, kelompok belajar, dll.) yang bertujuan membangun dan mengembangkan karakter Kepalang merahan agar siap menjadi Relawan PMI di masa depan.
Sejarah dan pengertian Palang Merah Remaja Indonesia. Palang Merah Remaja (PMR) dibentuk oleh Palang Merah Indonesia di Jakarta pada tanggal 1 Maret 1950 yang dipimpin oleh Nona Siti Dasimah dan tokoh lainnya adalah Nona Paramita Abdurachman. Palang Merah Remaja dulu bernama Palang Merah Pemuda. Saat itu 15 Cabang Palang Merah Indonesia memiliki cabang Palang Merah Pemuda berjumlah 2047 anggota. Hal ini merupakan perwujudan dari pada keputusan Liga Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah. Terbentuknya Palang Merah Remaja di Indonesia atau Junior Red Cross/ Youth Red Cross di beberapa Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Nasional lainnya dilatar belakangi pada waktu pecah Perang Dunia Pertama. Pada waktu itu Palang Merah Australia mengerahkan anak sekolah supaya turut membantu sesuai dengan kemampuannya. Kepada mereka diberikan tugas ringan seperti mengumpulkan pakaian bekas, majalah bekas dari dermawan, menggulung pembalut dan sebagainya. Anak ini dihimpun dalam sebuah organisasi yang dinamakan “Palang Merah Remaja”, kemudian prakarsa ini diikuti oleh Negara lain. Setelah peperangan berakhir, Perhimpunan Palang Merah menyadari bahwa banyak pekerjaanpalang merah yang dapat dilakukan oleh Palang Merah Remaja, tidak hanya terbatas di waktu perang saja. Di dalam sidang pertama Liga Perhimpunan Palang Merah Nasional tahun 1919 diputuskan bahwa Palang Merah Remaja menjadi satu bagian Perhimpunan Palang Merah.
Tugas dan Kewajiban Palang Merah Remaja. Sesuai dengna tingkatannya, Palang Merah Remaja dalam tugas Palang Merah seperti membantu memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan, membantu korban bencana dan sebagainya. Namun tugas dan kewajiban utama atau tiga pedoman kegiatan yang disebut Tri Bhakti Palang Merah Remaja adalah:
- Berbakti kepada masyarakat,
- Mempertinggi mutu keterampilan dan memelihara kebersihan dan kesehatan.
- Mempererat persahabatan nasional dan internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar