Minggu, 09 November 2014

Pengertian Fosil


Pengertian Fosil
Fosil

Fosil, dari bahasa Latin Fossa yang berarti "menggali keluar dari dalam tanah”. Fosil adalah semua sisa, jejak, ataupun cetakan dari manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan yang telah terawetkan dalam suatu endapan batuan dari masa Geologis atau prasejarah yang telah berlalu.

Fosil adalah sisa-sisa organisme yang pernah hidup di waktu silam, yang diawetkan oleh alam. Karena terawetkan sejak 3,5 miliar tahun yang lalu fosil menjadi petunjuk penting mengenai sejarah bumi. Sampai saat ini, fosil adalah sumber utama Bukti Evolusi. Melalui mempelajari fosil, kita sekarang tahu bahwa organisme saat ini terlihat jauh berbeda dalam banyak kasus daripada yang masih hidup di masa lalu. Para ilmuwan juga menunjukkan bahwa Organisme yang tersebar berbeda di seluruh planet. Gempa bumi, gunung berapi, pergeseran laut, dan gerakan lain dari benua semuanya mempengaruhi di mana organisme hidup dan bagaimana mereka beradaptasi dengan lingkungan mereka yang berubah.

Bentuk fosil ada dua macam yaitu Fosil Cetakan dan Jejak Fosil. Fosil cetakan terjadi jika kerangka mahluk hidup yang terjebak di endapan lumpur meninggalkan bekas (misalnya tulang) pada endapan tersebut yang membentuk cetakan. Jika cetakan tersebut berisi lagi dengan endapan lumpur maka akan terbentuk jejak fosil persis seperti kerangka aslinya.

Berdasarkan ukurannya, jenis fosil dibagi menjadi :

  • Macrofossil (Fosil Besar) , dipelajari tanpa menggunakan alat bantu
  • Microfossil (Fosil Kecil), dipelajari dengan alat bantu mikroskop
  • Nannofossil  (Fosil Sangat kecil),  dipelajari menggunakan batuan mikroskop khusus (dengan pembesaran hingga 1000x) 

Kegunaan Fosil :

  •   Untuk mengidentifikasi unit-unit strartigrafi permukaan bumi, atau untuk mengidentifikasi umur relatif clan posisi relatif batuan yang mengandung fosil. Identifikasi ini dapat dilakukan dengan mempelajari fosil indeks. Persyaratan bagi sutau fosil untuk dapat dikategorikan sebagai fosil indeks adalah : (a). terdapat dalam jumlah yang melimpah dan mudah diidentifikasi; dan (b). memiliki distribusi horizontal yang luas, tetapi dengan distribusi vertikal yang relatif pendek (kurang lebih 1 juta tahun).
  •       Menjadi dasar dalam mempelajari paleoekologi dan paleoklimatologi. Struktur dan distribusi fosil diasumsikan dapat mencerminkan kondisi lingkungan tempat tumbuhan tersebut tumbuh dan bereproduksi.

  •     Untuk mempelajari Paleofloristik, atau kumpulan fosil tumbuhan dalam dimensi ruang dan waktu tertentu. Hal ini dapat memberikan gambaran mengenai distribusi populasi tumbuhan dan migrasinya, sebagai respon terhadap perubahan yang terjadi pada lingkungan masa lampau.

  •     Menjadi dasar dalam mempelajari evolusi tumbuhan yaitu dengan cara mempelajari perubahan suksesional tumbuhan dalam kurun waktu geologi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar