Istilah Archaebacteria berasal dri bahasa Yunani, Archaio, yang artinya kuno. Para ahli mengajukan hipotesis bahwa Archaebacteria merupakan sel-sel paling awal (kuno) yang memiliki hubungan kekerabatan dengan Organisme Eukariotik (memiliki membran inti sel). Archaebacteria hidup dilingkungan yang ekstrim yang mirip dengan dugaan lingkungan kehidupan awal dibumi.
Bakteri |
Archaebacteria Sub-kerajaan kerajaan Prokariota, yang, atas dasar baik komposisi RNA dan DNA dan Biokimia, berbeda secara signifikan dari bakteri lain. Mereka diduga menyerupai bakteri kuno yang pertama kali muncul di lingkungan yang ekstrim seperti yang kaya sulfur,ventilasi laut dalam. Archaebacteria memiliki dinding yang unik sel seperti proteindan kimiamembran sel, dan ribosom yang khas. Mereka termasuk bakteri yang memproduksi metana,yang menggunakan senyawa organik sederhana seperti metanol dan asetat sebagai makanan, menggabungkan mereka dengan karbon dioksida dan gas hidrogen dari udara, dan melepaskan metana sebagai produk sampingan. Bakteri dari sumber air panas dan daerah asin memiliki berbagai cara untuk memperoleh pangan dan energi, termasuk penggunaan mineral bukan senyawa organik. Mereka mencakup baik Bakteri Aerob dan Anaerob. Beberapa bakteri yang ada pada sumber air panas dapat mentolerir suhu sampai 88 ° C (190° F) dan keasaman pH serendah 0,9. Satu spesies, Thermoplasma, mungkin terkait dengannenek moyang dari nukleus dan sitoplasma sel eukariot yang lebih maju. Beberapa ahli taksonomi menganggap archaebacteria menjadi begitu berbeda dari organisme hidup lainnyabahwa mereka merupakan pengelompokan yang lebih tinggi yang disebut domain.
Kelompok Archaebacteria merupakan organisme yang menempati daerah yang ekstrim seperti sumber air panas dan air dengan kadar garam (salinitas) tinggi. Para ilmuwan mengelompokkan Archaebacteria ke dalam tiga kelompok, yaitu Metanogenik, Halofilik dan Termofilik (Start and Taggart, 1995: 352).
Archaebacteria terbagi menjadi tiga kelompok sebagai berikut:
- Bakteri metanogen.
- Halobakterium. Genus Halobacterium dan Halococcus mencakup bakteri yang halofil ekstrem, bersifat aerob, dan heterotrof. Bakteri genus ini banyak ditemukan di tambak garam laut. Pada saat terjadi penggandaan sel dari halobakterium yang mengandung karotenoid, air akan berwarna merah intensif. Selain itu, Halobakterium dan Halococcus dapat tumbuh optimum pada larutan NaCl, 3,5 sampai 5 molar, serta mampu memanfaatkan energi cahaya untuk metabolisme tubuhnya.
- Bakteri termo-asidofil. Dalam kelompok ini, terhimpun Archaebacteri yang bersifat nonmetanogen yang berbeda-beda. Di dalamnya juga terdapat wakil autotrof dan heterotrof, asidofil ekstrem, neurofil, serta aerob dan anaerob.
Ciri – ciri Archaebacteria :
- Uniseluler prokariotik, yaitu tidak memiliki membrane inti sel
- Memiliki dinding sel
- Mempunyai 1 jenis RNA polimerase
- Biasanya hidup pada lingkungan ekstrem, seperti daerah dengan kadar garam tinggi
- Reproduksi dengan cara pembelahan biner, pembentukan tunas, fragmentasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar