Atlas & Globe |
A. Atlas
Atlas berasal dari Bahasa Yunani “Atlas” yang berarti “Dewa Penopang Bumi”. Dalam ilmu pemetaan (Kartografi) atlas merupakan kumpulan bermacam-macam peta yang disusun dengan simbul, tulisan, dan bahasa yang sama. Walaupun terdiri beberapa peta, tetapi sebenarnya atlas itu bukan peta. Atlas itu berupa buku yang berisi bermacam-macam peta yang dilengkapi dengan diagram, gambar, data statistik, dan uraian penjelasannya dan berwarna.
Syarat atlas
Atlas dikatakan baik jika memiliki beberapa persyaratan, antara lain :
- Menggambarkan suatu daerah dengan data yang akurat, misalnya negara – negara atau benua
- Memiliki formulasi warna atau simbol lain yang tepat sehingga tampak menarik
- Menggunakan proyeksi peta tertentu yang disesuaikan dengan tujuan
- Memiliki atribut dan informasi yang lengkap
- Jenis atlas
Kegunaan Atlas
- Memperlajari bentuk fisik suatu negara atau benua.
- Mempelajari sistem tata surya, rasi bintang, peta langit, dan tata koordinat bintang.
- Memperlajari Letak Astronomi, Letak Geografi, serta luas suatu negara dan benua di muka bumi.
- Memperlajari kondisi fisik bumi, bentang alam, tata air, dan arus laut dunia, serta perkembangan aktual dunia.
- Mempelajari sumber daya alam potensi yang bersifat Hayati dan Non Hayati di daratan dan lautan.
- Mempelajari persebaran suatu objek tertentu serta pertumbuhan sosial ekonomi, dan budaya penduduk di dunia.
Jenis-jenis atlas
- Atlas nasional, berisi informasi geografi dan terikat pada suatu wilayah/negara tertentu.
- Atlas dunia, menyajikan informasi tentang keadaan dunia seutuhnya mencakup benua, samudera, laut, pulau, kepulauan, dan lain-lain.
- Atlas semesta, menyajikan informasi tentang keadaan alam jagat raya
B. Globe
Istilah Globe berasal dari bahasa latin “Globess” yang berarti “Bulatan” atau “Bola”. Globe digunakan untuk menunjukan bola bumi dan bola langit (planet). Secara khusus globe merupakan suatu model (miniatur) dari bumi yang berbentuk bola dan dapat diputar pada porosnya seperti bumi kita ini dibuat dengan skala tertentu.
Seorang sarjana bangsa Yunani bernama Crates pada tahun ± 400 S.M berpendapat bumi berbentuk bulat seperti bola. Hal itu kemudian dibuktikan oleh Ekspedisi Magellans pada tahun 1522 yang mengelilingi bumi dengan armada lautnya. Tetapi sebenarnya bentuk bumi tidaklah bulat sempurna seperti sebuah bola, melainkan agak pipih di kedua kutubnya yang kemudian disebut bentuk elipsoida (Elip) atau spheroida.
Beberapa sarjana, antara lain: Bessel, Hayford, dan Everest telah memperhitungkan secara matematis ukuran-ukuran bumi dan menyatakan garis tengah bumi dari kutub ke kutub lebih pendek dari pada garis tengah ekuator bumi. Oleh karena perbedaan panjang garis tengah tadi, maka bumi berbentuk elipsoida. Berbagai elipsoida digunakan dalam pemetaan. Tiap-tiap elipsoida ditentukan oleh parameter sumbu panjang dan sumbu pendek bumi yang disebut dengan bilangan kepipihan (Flattened = f).
Penggunaan Globe
Globe sangat baik untuk menggambarkan kenampakan bumi. Bentuk fisik yang bulat dapat menggambarkan bumi mirip seperti aslinya. Dicantumkannya garis Lintang dan Bujur membantu pembaca untuk membayangkannya. Oleh karena itu globe memiliki kedudukan yang tidak kalah penting dibanding dengan peta dan atlas.
Globe mempunyai banyak manfaat, karena dapat digunakan sebagai alat ukur untuk:
- Menggambarkan dan memproyeksikan daerah-daerah di bumi yang mengalami gerhana dan proses terjadinya gerhana bulan dan gerhana matahari.
- Mengetahui perbedaan waktu berbagai tempat di bumi dengan pertolongan garis bujur.
- Mengetahui perbedaan iklim matahari dengan pertilingan garis lintang.
- Menggambarkan letak garis lintang, garis bujur, garis ekuator, letak kutub utara dan kutub selatan, letaj bujur 180°, dan letak benua-benua pada globe. Sebenarnya Garis-garis ini tidak terdapat pada bumi kita, tetapi garis-garis ini diperlukan karena sangat membantu dalam mempelajari letak kenampakan geografis bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar